Jumat, 13 April 2018

Gadis Berkebutuhan Khusus Di-bully


Viral Gadis Berkebutuhan Khusus Di-bully Siswa Lainnya dengan Kalungkan Penutup Kloset di Lehernya
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sebuah video pendek yang menampilkan seorang siswa diganggu baru-baru ini menjadi viral di media sosial., kejadian ini terjadi di Assumption Pathway School di Singapura.

Dalam video berdurasi 29 detik tersebut terlihat empat siswi yang mem-bully siswi yang mengalami gangguan mental di dalam toilet.

Korban dapat terlihat mengenakan kantong sampah hitam, sementara salah satu pengganggunya menggunakan sikat toilet ke arah anggota tubuh sensitif sang korban.


 Korban tak berdaya membungkuk untuk menghentikan si pengganggu.

Namun, ia malah dikalungkan dengan penutup kloset yang diletakkan di lehernya oleh pengganggu yang lain.

Tak berhenti sampai di situ, para pelaku pem-bully-an ini masih terus menggosokkan sikat toilet ke tubuh korban.

Sementara mereka juga terus bersorak dan tertawa bersama.

Keesokan harinya, seorang wanita bernama Norashikin mengajukan laporan polisi setelah menonton video tersebut di Twitter.

"Sebagai orangtua, jika ini terjadi pada anak saya, saya akan kecewa dan akan mempermasalahkan hal ini," ungkapnya.

Netizen bahkan semakin meradang ketika para pelaku pem-bully-an tersebut mengatakan bahwa mereka hanya mem-bully gadis tersebut dan dianggap hal itu biasa saja,

Bahkan mereka juga mengelak bahwa mereka tidak pernah melakukan kekerasan terhadap korban yang tidak menyebabkan kematian.

Saat Strait Times menghubungi kepala sekolah, Eric Leong mengatakan,

"Tindakan dalam video tersebut tidak dapat diterima,"

"Kami mengambil sikap yang kuat melawan intimidas dan mengajar siswa kami untuk peduli pada orang lain. Kami juga bekerja sama dengan orangtua mereka untuk memastikan bahwa para pelaku disadarkan akan konsekuensi serius dari perilaku mereka dan bahwa mereka tidak akan mengulanginya," jelas Eric.

Dilaporkan bahwa tindakan pendisiplinan telah diambil terhadap pelanggar dan konseling akan diberikan kepada korban.

Para pelaku pem-bully-an tersebut telah meminta maaf kepada orangtua korban dan ingin semua orang memberinya kesempatan.
Mereka juga mengatakan kepada sebuah portal berita, bahwa mereka dan korban adalah teman dan akan berkumpul bersama di sekoalh.

Mereka jgua memeluk korban dan meminta maaf.

Saat ini, polisi bekerja sama dengan berwenang sekolah untuk mengatasi insiden memalukan ini.

0 komentar:

Posting Komentar